Bila Al Qur'an Bisa Bicara

Posted by Unknown on Monday, September 12, 2011

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku.
Dengan wudlu aku kau sentuh dalam keadaan suci.

Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari.
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari.
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra.
Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu.
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya.
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu.
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa.
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan.
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian.
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu disurau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV.

Waktu senggang…engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah-surahku (Basmalah).

Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi.
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu.
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu.
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.

Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu.
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kadang kau abaikan.
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku.
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV.

Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk.
Waktupun cepat berlalu... aku menjadi semakin kusam dalam lemari.
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu.
Seingatku hanya awal Ramadlan engkau membacaku kembali.
Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu.
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
Apakah Koran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pertolongan?

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba.
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya.
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu... kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu.
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu.
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri.
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu.
Dari perjalanan di alam akhirat.
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu.
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.

Peganglah aku lagi... bacalah kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci.
Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui.
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu.
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku...
Setiap datangnya pagi dan sore hari.
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai.

Jangan aku engkau biarkan sendiri...
Dalam bisu dan sepi....
Maha benar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Description: Bila Al Qur'an Bisa Bicara Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Bila Al Qur'an Bisa Bicara
More aboutBila Al Qur'an Bisa Bicara

Ikut Survey Dibayar di iPanelOnline

Posted by Unknown on Saturday, August 27, 2011

iPanelOnline Indonesia merupakan situs penelitian pasar yang akan membayar kamu untuk mengisi survei yang tersedia. Disana kamu akan mendapat poin untuk ditukar menjadi puluhan ribu rupiah setiap mengisi survei.

SETIP HARI SAYA MENDAPAT LEBIH DARI 100 POINT

iPanelOnline Indonesia adalah platform konsumen yang profesional di bawah iPanel Online Market Research Co., Ltd. Melalui platform ini, kamu bisa berbagi pendapat dan pandangan pada mereka terhadap produk dan jasa melalui survei-survei penelitian pasar secara online. Idenya adalah untuk memanfaatkan pendapat konsumen dan menyampaikannya sebagai wawasan untuk perusahaan-perusahaan di dunia. Dengan cara ini kamu dapat membantu dalam penciptaan produk-produk dan jasa-jasa yang baru dan lebih baik dan dengan demikian membantu para pengambil keputusan pada perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

daftar disini

Kamu harus menjadi anggota untuk berpartisipasi dalam survei iPanelOnline Indonesia. Setiap survei yang kalian ikuti, kamu akan mendapatkan bonus poin yang bisa ditukar dengan berbagai hadiah, voucher atau item lainnya. Untuk mendaftar di iPanelOnline Indonesia kamu bisa klik disini!

Dengan menjadi anggota iPanelOnline Indonesia, informasi yang sobat berikan akan dirahasiakan sepenuhnya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan survei iPanel Online. iPanelOnline Indonesia menjaga informasi anggotanya dengan ketat. Informasi pribadi kamu akan dijaga oleh sistem mereka yang terpisah, dan tidak akan diungkapkan kepada pihak ketiga.

Tentang iPanel

iPanel Online Market Research Co., Ltd, didirikan pada tahun 2004, mereka adalah pemasok panel penelitian pasar yang profesional. Melalui usaha mereka yang terus menerus, anggota iPanel berada di China, Hong Kong, Taiwan, Japan, Indonesia, Singapore, Korea, India, Thailand, Malaysia, Australia, New Zealand, Philippines, Vietnam…dll. iPanel memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik kepada konsumen.

Untuk mendaftar di iPanelOnline Indonesia sobat bisa klik disini! Description: Ikut Survey Dibayar di iPanelOnline Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Ikut Survey Dibayar di iPanelOnline
More aboutIkut Survey Dibayar di iPanelOnline

Apa yang Kita Ingat dari Masa Kanak-kanak Kita?

Posted by Unknown on Tuesday, July 12, 2011


Kalau saya, saya ingat lapangan bermain di sekitar rumah yang memungkinkan saya, semua kakak dan teman sepermainan bertemu dan bermain setelah tidur siang. Ada yang main loncat tinggi, perang-perangan, gala asin dan permainan anak-anak lainnya. Suasana setiap sore biasanya ramai sekali. Saya jadi kenal dengan semua tetangga saya karena kegiatan bermain saya.

Bagaimana dengan déjà vu temen-temen?

Nah sekarang saya tanya kepada anak-anak masa kini, "Apa yang kalian lakukan pada masa kanak-kanak kalian?" Ternyata jawabannya seperti di bawah ini.

"Kalau Yayan mah suka main juga kayak Teteh, tapi maen PS ajah atau maen game on line kayak RO (Ragnarok On line). Itu juga maennya kalo hari minggu. Soalnya selain ga ada waktu karena pulang sekolahnya suka sore dan banyak PR, juga ga ada lapangan di deket rumah Yan. Jadi Yan mah bisanya cuman maen PS aja sendirian atau kadang sama papa atau sama Aa," jawab Yayan, seorang anak dari kalangan menengah ke atas.

Lain lagi jawaban Iman, seorang anak dari kalangan bawah yang tinggal di sekitar stasiun Lempuyangan Yogyakarta. "Kalau aku dan teman-temanku suka maen layangan di stasiun, karena rumahku deket dengan stasiun. Di sana luas deh tempat bermainnya, karena banyak rel-relnya. Kadang aku juga suka sambil jualan rokok, Mbak. Lumayan buat uang jajan."

Kalo kita bandingkan masa kanak-kanak kita dengan masa kanak-kanak masa sekarang, rasanya alangkah beruntungnya kita bisa menghabiskan masa kanak-kanak dengan penuh keceriaan. Kita bisa istirahat cukup, karena saat itu belum kena KBK (kurikulum berbasis kompetensi). Kalo kita kan dulu masih CBSA (catat buku sampe abis :D) jadi masih banyak waktu buat tidur siang dan bersosialisasi dengan teman di sekitar rumah.

Dulu waktu kita masih kanak-kanak ruang terbuka masih banyak, karena belum banyak perumahan. Nah sekarang, setiap jengkal tanah di kota sangat berharga, sehingga tidak mengijinkan air untuk berinfiltrasi ke dalam tanah karena tanahnya sudah tertutup semen semua, eh maksutnya jadi ga ada tempat buat anak-anak maen gala asin lagi gitu. Kalo dulu karena segala sesuatunya masih murah, orang tua kita masih sanggup membelikan kita susu, sehingga kita semua tidak pernah mengenal kata marasmus dan kuashiorkor.

Selain itu anak-anak Indonesia sekarang, terutama yang berasal dari kalangan menengah ke bawah, hampir secara bersamaan harus rela belajar di bawah puing-puing bangunan atau malah kehilangan sekolah mereka, karena sekolah mereka roboh. Entahlah, padahal sekolah mereka satu sama lain saling berjauhan, tapi peristiwa sekolah roboh terjadi secara bersamaan. Aneh bin ajaib!

Banyak kasus sekolah roboh sepanjang Pebruari 2004-Januari 2005. Ada sekolah yang roboh di Tangerang, Banten, Madura, Pontianak, Malang, Demak, Sidoarjo bahkan terjadi di ibu kota negara sendiri yang merupakan pusat pemerintahan. Saya yakin, pasti masih banyak daerah lain di Indonesia yang bangunan sekolahnya roboh. Hal ini sangatlah menghawatirkan, karena material dari bangunan sekolah roboh maupun setengah roboh akan mencelakai baik siswa maupun gurunya. Dan ternyata memang kejadian, diberitakan sebanyak 20 siswa di Serang dilarikan ke RSUD Serang karena terkena runtuhan bangunan (kompas, 8 Pebruari 2005).

Juga tak kalah menyedihkannya berita yang menyentakkan kita tentang maraknya kasus marasmus dan kuasiorkor yang ternyata terjadi di mana-mana (secara bersamaan pula) di Lombok, di Pulau Timor, di Cirebon, di Riau bahkan di ibukota sendiri yang menderita baik marasmus (kekurangan masukan energi parah), kuasiorkor (kekurangan protein parah) ataupun gabungan keduanya.

Memang aneh bin ajaib, di negeri yang terkenal subur terjadi kasus seperti ini. Kalo terjadinya di Somalia ataupun di Ethiopia mah masih make sense. Lah ini di Lombok yang katanya lumbung padi, kejadian juga??

Saya sering mendengar, penderita gizi buruk ini keadaan otaknya tidak bisa dipulihkan kembali. Mereka akan menjadi generasi dengan otak kosong, karena memang ternyata otak itu adalah organ tubuh yang paling banyak kolesterolnya (dalam 100 gram otak terdapat 2000 mg kolesterol). Sekitar 50% bobot kering otak terdiri atas lipida, dan lipida juga merupakan bagian utama jaringan saraf, sedangkan otak merupakan pusat saraf kita.

Nah sekarang kita lihat balita yang menderita gizi buruk, badannya saja hanya tinggal tulang dan kulit, apalagi otaknya, sudah barang tentu ga ada isinya. Pertumbuhan otak yang terganggu akan mengakibatkan penurunan fungsi otak,yaitu kemampuan kognitif rendah yang tidak dapat diperbaiki kemudian. Jadi ga heran bila ada kabar sebanyak 1,8 juta dari 23,5 juta balita kemungkinan tidak bisa lulus SD karena kondisi gizi yang buruk.

Jadi, masa kanak-kanak dulu dan sekarang sudah jelas lebih enakan kanak-kanak yang jaman dulu dong. Yang pasti kanak-kanak yang dulu mah banyak yang pinter, karena ga ada (baca: masih sedikit kali ya) yang menderita gizi buruk,ga ada yang sekolahannya roboh,walaupun ke sekolahnya harus berjalan kaki.

Kanak-kanak yang lahir jaman dulu, sekarang sudah banyak yang jadi orang, malah sudah banyak yang jadi petinggi negeri ini. Mudah- mudahan mereka masih memiliki hati nurani untuk menolong teman sebaya mereka yang lahir belakangan,yang tidak seberuntung mereka.

Dengan solidaritas nasionallah bangsa ini bisa bangkit dari keterpurukan. Karena walaupun cukup banyak rakyat Indonesia yang pintar dan sejahtera, tapi bila dibandingkan dengan penduduk yang tidak berdaya dalam kekuranganya itu, maka kita ini masih bisa dikatakan negara dengan rata-rata penduduknya miskin. Jangan kita lupakan bahwa maju mundurnya suatu negara bukan terletak dari banyak sedikitnya SDA tapi tangguh tidaknya SDM-nya. Tentu saja SDM tangguhnya harus banyak.

Sedikit melenceng dari tema di atas. Kita bisa mencontoh India dalam pembangunan negaranya. Di India sebanyak 40 % penduduknya masih buta huruf. HDI-nya saja masuk peringkat ke-127 (kita ke-111). Untuk mengatasi kemiskinan dan kekurangannya itu, India mengandalkan golongan menengah yang bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi terhadap negaranya. Seperti kita ketahui, expor utama India adalah tenaga-tenaga ahli yang super cerdas, bermartabat, hardworker dan adaptif (bayangkan saja, kira-kira sekitar 40% pekerja perusahaan software raksasa Microsoft adalah berasal dari India). Mereka adalah penyumbang devisa utama. Jadi bukanlah suatu utopia bila India menargetkan tahun 2020 menjadi negara maju.

Saya pernah menyimak renungan MH Ainun Najib di Delta FM. Saat itu renungannya tentang sikap kita menghadapi kemiskinan di jalanan (kurang lebih renungannya seperti ini,intinya aja ya..). Ada orang dalam menyikapi kemiskinan di jalan dengan pikiran mikro, yaitu dia memberi uang, misalnya untuk uang makan mereka hari itu. Ada juga orang yang berpikiran makro. Orang ini berpikir, dengan memberi uang kepada orang miskin di jalan (seperti anjal dan pengemis) adalah perbuatan yang tidak mendidik.

Kata MH lagi, orang berpikir makro seharusnya membuatkan sekolah atau yayasan untuk mendidik orang miskin di jalan. Tapi ini mah (yang berpikir makro) melakukan perbuatan mikro ngga, makro apalagi. Terlepas dari mikro dan makro, kita harus ingat, bahwa dalam rejeki kita terdapat bagian untuk orang miskin. Jadi, memang kita musti "setor" sama Tuhan.

Jadi kapan ya kita bergerak menolong teman kita yang masih kanak- kanak tak berdaya, baik di jalanan maupun yang kita tahu memang tidak berdaya? Let's do something yuuuk...

Ida Arimurti Description: Apa yang Kita Ingat dari Masa Kanak-kanak Kita? Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Apa yang Kita Ingat dari Masa Kanak-kanak Kita?
More aboutApa yang Kita Ingat dari Masa Kanak-kanak Kita?

Gold Price

Posted by Unknown on Tuesday, June 7, 2011

Gold is definitely in this year! Everyone is tired of taking risks with their hard earned money. So they invest in a more stable and visible commodity. They just keep it and its value just goes up on its own. Gold becomes the purest form of money for years since people knew its value. It is also the most fluid investment. You can easily buy and sell gold on the market which never closes.

Before you buy gold, we need to know information about the price of gold.Where can you get information about the current gold price? For the easiest way, you can get it online. There are many credible online sources which provide you with gold charts and prices online. To know the spot gold price, you can visit at http://www.goldcoinsgain.com.


Gold spot price needs to be set to provide a recognized rate as an international benchmark for the world’s markets. Gold prices are now fixed twice a day by phone, at 10:30 and 15:00 GMT. There is nothing in this world can devalue your gold. It is a very good reason to invest your money on gold rather than on paper investments.


Description: Gold Price Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Gold Price
More aboutGold Price

Coba Lihat

Posted by Unknown on Monday, April 11, 2011
























Description: Coba Lihat Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Coba Lihat
More aboutCoba Lihat

Berfikir

Posted by Unknown

Oleh : Miranda Risang Ayu


"Tahukah Anda, mengapa hanya sedikit perusahaan yang dapat menerangkan dengan jelas etika perusahaannya, seperti: profesionalitas, independensi, transparansi, kejujuran, dan loyalitas, serta mengoperasikan perusahaannya menurut etika tersebut?"

Tanya doktor filsafat berambut pirang itu dengan serius. Para peserta forum pelatihan singkat hak asasi manusia (HAM) itu tercekat. Suasana musim gugur khas Australia di luar jendela membuat suasana semakin pucat.

Simon Longstaff, sang filsuf itu, lalu menjawab sendiri, "Karena kebanyakan pemimpin dan karyawan perusahaan bekerja hanya untuk bekerja, tetapi tidak berpikir." Dan wajah para peserta pun terlongong. Tidak berpikir? Bukankah ketika seorang manusia baru bangun tidur pun, ia sudah segera mulai memikirkan, terlambat shalatkah ia atau akan sarapan apa ia pagi itu?

"Anda mengerti maksud saya?" tanyanya kurang yakin. Ia lalu memberi isyarat kepada saya, yang kebetulan ditugaskan mendampinginya, untuk menerjemahkan paparannya, "Tidak berpikir artinya tidak pernah bertanya, di mana dirinya, mengapa ia ada di posisi itu, ke mana ia akan membawa dan dibawa oleh posisi itu, dan sudah tepatkah dia bertindak selama itu. Tidak berpikir, artinya tidak pernah bersikap kritis."

Usai kelas, saya jadi teringat pada suatu peristiwa yang baru saja terjadi, di salah satu perguruan tinggi di Australia juga. Ketika itu, seorang mahasiswa pascasarjana yang baru mengusaikan kuliahnya terkejut menerima surat invitasi wisudanya, karena dalam wisuda itu ternyata ia dinyatakan akan memperoleh penghargaan tertinggi.

Risetnya memang bagus dan ia menyelesaikan studinya dalam jangka waktu yang lebih cepat dari normal. Tetapi kemudian, ia menyadari bahwa sesungguhnya tidak semua nilainya A. Padahal, syarat penghargaan tertinggi itu semua nilai harus A.

Ia ingin mengonfirmasi penghargaan yang akan diterimanya itu, tetapi hampir tak ada yang mendukungnya. Mengapa keberuntungan harus dipertanyakan lagi, sehingga membuka kemungkinan penghargaan, yang tentu menjadi impian semua mahasiswa itu, terbang kembali dari tangannya?

Tetapi, ia begitu gelisah, hingga diangkatnya juga gagang telepon, "Saya akan sangat bergembira menerima penghargaan itu. Tetapi, mohon diperiksa lagi, layakkah saya?" Dan jawabannya memang adalah kebenaran yang melukai, "Kami sungguh mohon maaf telah menempatkanmu pada peringkat pertama."

Saya tahu ia begitu limbung setelah itu. Hampir saja ia mendapatkan penghargaan tertinggi itu, tanpa seorang pun perlu tahu apakah itu keberuntungan atau keteledoran.

Puluhan orang lain di tanah airnya, Indonesia, bahkan rela membayar beberapa juta hanya untuk mendapatkan gelar master atau doktor tanpa harus bermalam di perpustakaan dan menangis kecapaian selama berbulan-bulan seperti dirinya.

Dan dia, apa yang dicarinya dengan melepaskan sebuah gelar impiannya hanya bagi sebuah nilai, yang mungkin, hanya kesunyian yang tahu?

Dengan mata basah, ia berjalan menembus malam, sendirian. Konon, hati nurani memang bukan untuk didefinisikan, tetapi untuk diikuti. Tetapi, hanya kesunyian yang memahami.

"Hati nurani itu apa? Saya tidak tahu artinya. Yang saya pahami kini hanya, bahwa hati nurani selalu tidak mengizinkan seseorang untuk terlalu gembira. Tetapi juga, adalah hati nurani yang selalu menjadi harga terakhir, ketika ia tengah tersungkur pada titik terbawah kelemahan dirinya."

Ketika itu, tampaknya ia memang sedang berpikir. Berpikir seperti itu, yang adalah mendayagunakan seluruh kekuatan akalnya, ternyata memang tidak sederhana. Description: Berfikir Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Berfikir
More aboutBerfikir

Kejujuran

Posted by Unknown


Oleh : Sari Narulita


Selama sebulan lamanya, pada Ramadhan lalu, kaum Muslim dididik untuk bisa konsisten dengan kejujurannya. Konsisten untuk bisa mengendalikan segala hal yang dapat membatalkan puasa. Konsisten untuk tidak melanggar batasan-batasan yang telah ditentukan. Dengan kekonsistenan untuk dapat selalu jujur inilah maka keimanannya pun semakin bertambah.

Sesungguhnya keimanan dan kejujuran selalu berjalan beriringan. Keimanan tidak akan dapat bersatu dengan dusta. Rasulullah SAW pernah ditanya, ''Apakah mungkin seorang mukmin itu pengecut?'' Lalu dijawab, ''Mungkin.'' Lalu ditanyakan lagi, ''Apakah mungkin seorang mukmin itu kikir?'' Lalu dikatakan, ''Mungkin.'' Lalu ditanyakan lagi, ''Apakah seorang mukmin itu berdusta?'' Lalu dijawab, ''Tidak mungkin.'' (HR Imam Malik).


Allah berfirman, ''Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang jujur itu karena kejujurannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya.'' (QS Al-Ahzab: 24). Dari ayat ini, sesungguhnya Allah mengajarkan kita bahwasanya siapa pun yang menghabiskan umurnya untuk berbohong, maka pada akhirnya ia hanya akan menjadi orang yang munafik. Sesungguhnya keimanan dilandasi dengan kejujuran. Sedangkan kemunafikan dilandasi dengan kebohongan.

Dengan demikian, tidak mungkin keimanan dan kebohongan bercampur dan berasimilasi dalam satu hati yang sama. Rasulullah bersabda, ''Sesungguhnya kejujuran akan mendatangkan ketenangan; sedangkan kebohongan akan mendatangkan keraguan.'' (HR Tirmidzi). Kita pun mungkin tak asing mendengar kata-kata bijak, ''Katakanlah suatu kebenaran walaupun menyakitkan.''

Terkadang seseorang berbohong karena suatu kepentingan. Namun, disadari atau tidak, pada saat ia melakukan suatu kebohongan, maka kecemasan akan datang menghantuinya. Cemas apabila kebohongannya terbongkar. Cemas apabila orang akan mencelanya sebagai seorang pembohong dan beragam kecemasan lainnya. Rasululah SAW bersabda, ''Sesungguhnya kejujuran menuntun kepada kebaikan. Kebaikan menuntun kepada jalan menuju surga. Apabila seseorang berlaku jujur dan konsisten dengannya, maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya kebohongan menuntun kepada keburukan dan keburukan menuntun kepada jalan menuju api neraka. Apabila seseorang berbohong, maka Allah akan mencatatnya sebagai pembohong.'' (HR Bukhari).

Sesuatu yang besar dimulai dari sesuatu yang kecil. Seseorang yang awalnya terpaksa berbohong, namun bila ia melakukannya terus-menerus, maka hal itu akan melekat pada dirinya dan menjadi tabiat hidupnya. Inilah yang harus diwaspadai. Sesungguhnya kebohongan hanya membawa pelakunya kepada banyak permasalahan. Umar ibn Abdul Aziz berkata, ''Demi Allah, tak sekalipun aku pernah berbohong lagi sejak kutahu bahwasanya kebohongan hanya membawa masalah bagi pelakunya!''
Description: Kejujuran Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Kejujuran
More aboutKejujuran