Posted by
Unknown on Monday, April 11, 2011
 | Selama  sebulan lamanya, pada Ramadhan lalu, kaum Muslim dididik untuk bisa konsisten  dengan kejujurannya. Konsisten untuk bisa mengendalikan segala hal yang dapat  membatalkan puasa. Konsisten untuk tidak melanggar batasan-batasan yang telah  ditentukan. Dengan kekonsistenan untuk dapat selalu jujur inilah maka  keimanannya pun semakin bertambah.
 
 Sesungguhnya keimanan dan kejujuran  selalu berjalan beriringan. Keimanan tidak akan dapat bersatu dengan dusta.  Rasulullah SAW pernah ditanya, ''Apakah mungkin seorang mukmin itu pengecut?''  Lalu dijawab, ''Mungkin.'' Lalu ditanyakan lagi, ''Apakah mungkin seorang mukmin  itu kikir?'' Lalu dikatakan, ''Mungkin.'' Lalu ditanyakan lagi, ''Apakah seorang  mukmin itu berdusta?'' Lalu dijawab, ''Tidak mungkin.'' (HR Imam  Malik).
 
 Allah berfirman, ''Supaya Allah memberikan balasan kepada  orang-orang yang jujur itu karena kejujurannya, dan menyiksa orang munafik jika  dikehendaki-Nya.'' (QS Al-Ahzab: 24). Dari ayat ini, sesungguhnya Allah  mengajarkan kita bahwasanya siapa pun yang menghabiskan umurnya untuk berbohong,  maka pada akhirnya ia hanya akan menjadi orang yang munafik. Sesungguhnya  keimanan dilandasi dengan kejujuran. Sedangkan kemunafikan dilandasi dengan  kebohongan.
 
 Dengan demikian, tidak mungkin keimanan dan kebohongan  bercampur dan berasimilasi dalam satu hati yang sama. Rasulullah bersabda,  ''Sesungguhnya kejujuran akan mendatangkan ketenangan; sedangkan kebohongan akan  mendatangkan keraguan.'' (HR Tirmidzi). Kita pun mungkin tak asing mendengar  kata-kata bijak, ''Katakanlah suatu kebenaran walaupun  menyakitkan.''
 
 Terkadang seseorang berbohong karena suatu kepentingan.  Namun, disadari atau tidak, pada saat ia melakukan suatu kebohongan, maka  kecemasan akan datang menghantuinya. Cemas apabila kebohongannya terbongkar.  Cemas apabila orang akan mencelanya sebagai seorang pembohong dan beragam  kecemasan lainnya. Rasululah SAW bersabda, ''Sesungguhnya kejujuran menuntun  kepada kebaikan. Kebaikan menuntun kepada jalan menuju surga. Apabila seseorang  berlaku jujur dan konsisten dengannya, maka Allah akan mencatatnya sebagai orang  yang jujur. Sesungguhnya kebohongan menuntun kepada keburukan dan keburukan  menuntun kepada jalan menuju api neraka. Apabila seseorang berbohong, maka Allah  akan mencatatnya sebagai pembohong.'' (HR Bukhari).
 
 Sesuatu yang besar  dimulai dari sesuatu yang kecil. Seseorang yang awalnya terpaksa berbohong,  namun bila ia melakukannya terus-menerus, maka hal itu akan melekat pada dirinya  dan menjadi tabiat hidupnya. Inilah yang harus diwaspadai. Sesungguhnya  kebohongan hanya membawa pelakunya kepada banyak permasalahan. Umar ibn Abdul  Aziz berkata, ''Demi Allah, tak sekalipun aku pernah berbohong lagi sejak kutahu  bahwasanya kebohongan hanya membawa masalah bagi pelakunya!''
 
 | 
Description: 
Kejujuran
Rating: 
4.5
Reviewer: 
Unknown -
ItemReviewed: 
Kejujuran
 
 
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment