"Pakabar, Cinta?” 
Ini adalah pertanyaan yang selalu saya dengar ba’da  salam, setiap kali saya berjumpa dengan Maimon Herawati, muslimah kelahiran  Padang yang merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai Redaktur Majalah Wanita  Islam “Ummi”. Kata ini adalah kata yang sangat sederhana, namun membuncah  perasaan saya setiap mendengarnya. 
“Ada yang bisa saya bantu?”  
Dan ini adalah sapa kedua ba’da salam yang selalu saya dengar dari rekan  kerja saya, Ifa Avianty. Memandang wajahnya saya selalu merasa ringan, seakan  puluhan orang mengulurkan tangannya dan siap mendekap saya. 
“Apa pun  yang kamu perlukan,” kalimat ini merupakan terjemahan dari senyum dan anggukan  tulus teman saya, Meutia Geumala, setiap kali saya datang padanya.  
Tetapi tak ada kata yang terucap ba’da salam, dan hanya keheningan  sesaat, setiap kali saya bertemu dengan Nurul Hidayati, seorang muslimah biasa,  yang banyak membagi makna kehidupan dalam cahaya Islam kepada saya. Mata dan  hati kami yang bicara, dan kedua matanya yang jeli akan berkaca-kaca. Sedang  saya selalu menangis, tanpa sepatah kata pun. Lalu orang-orang sekeliling kami  akan menatap tak mengerti. 
Setiap kali bertemu seseorang saudara di  sabilillah, kau akan menyadari, betapa mereka berarti dan meninggalkan jejaknya  dalam di hatimu, walau jarak dan waktu membentang. Maka, tinggalkanlah juga  jejakmu di hati saudara fillah yang kau cintai. Dan kau tak akan merugi  sedikitpun.
(HTR, dari: Pelangi Nurani, Penerbit Syaamil,  2000)
Description: Sepotong Cinta
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown -
ItemReviewed: Sepotong Cinta
 
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment