Dalam surat An-Nisaa ayat 36 Allah SWT berfirman,  ''Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan  berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang  miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu  sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang  sombong dan membangga-banggakan diri.'' (QS 4:36). 
Ayat di atas secara  rinci menjelaskan tentang dua akhlak yang harus dimiliki manusia.  
Pertama, akhlak kepada Allah, yaitu untuk beriman dan bertakwa kepada  Allah dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi segala apa yang  dilarang-Nya, serta memurnikan keimanannya dengan jalan tidak menyekutukan-Nya  dengan sesuatu apa pun. Mengenai mempersekutukan Allah (syirik), Allah  menegaskan masalah ini dalam firman-Nya, ''Sesungguhnya Allah tidak akan  mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu,  bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka  sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.'' (QS 4:48). 
Kedua, 
akhlak  kepada sesama manusia, yaitu untuk selalu berbuat baik (ihsan). 
Berbuat  baik, sebagaimana dijelaskan pada ayat di atas, tidak memiliki batasan. Artinya,  nilai-nilai ihsan merupakan nilai-nilai yang universal yang tidak  terfragmentasikan oleh batasan apa pun, bahkan agama atau musuh sekalipun.  Perhatikan firman Allah SWT, ''Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan  berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak  mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang  berlaku adil.'' (QS 60:8). 
Rasulullah pun telah mencontohkan perbuatan  baik yang patut untuk diteladani oleh setiap manusia. Dalam suatu hadis beliau  menjelaskan, ''Janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling  mendengki, dan janganlah kamu saling menjatuhkan. Dan, hendaklah kamu menjadi  hamba Allah yang bersaudara dan tidak boleh seorang Muslim mendiamkan saudaranya  lebih dari tiga hari.'' (HR Anas). 
Berbuat baik kepada sesama, pada  hakikatnya, merupakan wujud dari rasa kasih sayang dan buah dari keimanan yang  benar. Tanpa ada dua hal tersebut, maka kebaikan yang tercipta biasanya  merupakan kebaikan semu. Firman Allah SWT, ''Tidakkah kamu perhatikan bagaimana  Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik,  akarnya teguh dan cabangnya ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap  musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk  manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti  pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi;  tidak dapat tetap sedikit pun.'' (QS 14:24-26). 
Karenanya, mari kita  pupuk keimanan dengan benar agar dapat menciptakan dan menghasilkan buah  kebaikan yang dapat dirasakan oleh siapa pun. Ingatlah, pesan Rasulullah SAW  bahwa 'sesungguhnya manusia yang terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi yang  lainnya'. Wallahu a'lam bis-shawab. (Mulyana) 
Description: Akhlak Manusia
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown -
ItemReviewed: Akhlak Manusia
 
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment