Apa Pantas Berharap Surga?

Posted by Unknown on Saturday, February 5, 2011

Sholat dhuha cuma dua rakaat, qiyamullail (tahajjud) juga hanya dua rakaat, itu pun sambil terkantuk-kantuk. Sholat lima waktu? Sudahlah jarang di masjid, milih ayatnya yang pendek-pendek saja agar lekas selesai. Tanpa doa, dan segala macam puji untuk Allah, terlipatlah sajadah yang belum lama tergelar itu. Lupa pula dengan sholat rawatib sebelum maupun sesudah shalat wajib. Satu lagi, semua di atas itu belum termasuk catatan: "Kalau tidak terlambat" atau "Asal nggak bangun kesiangan". Dengan sholat model begini, apa pantas mengaku ahli ibadah?

Padahal Rasulullah dan para sahabat senantiasa mengisi malam-malamnya dengan derai tangis memohon ampunan kepada Allah.
Tak jarang kaki-kaki mereka bengkak oleh karena terlalu lama berdiri dalam khusyuknya. Kalimat-kalimat pujian dan pinta tersusun indah seraya berharap Allah Yang Maha Mendengar mau mendengarkan keluh mereka. Ketika adzan berkumandang, segera para sahabat meninggalkan semua aktivitas menuju sumber panggilan, kemudian waktu demi waktu mereka habiskan untuk bersimpuh di atas sajadah-sajadah penuh tetesan air mata.

Baca Qur'an sesempatnya, itu pun tanpa memahami arti dan maknanya, apalagi meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya. Ayat-ayat yang mengalir dari lidah ini tak sedikit pun membuat dada ini bergetar, padahal tanda-tanda orang beriman itu adalah ketika dibacakan ayat-ayat Allah maka tergetarlah hatinya. Hanya satu dua lembar ayat yang sempat dibaca sehari, itu pun tidak rutin. Kadang lupa, kadang sibuk, kadang malas. Yang begini ngaku beriman?

Tidak sedikit dari sahabat Rasulullah yang menahan nafas mereka untuk meredam getar yang menderu saat membaca ayat-ayat Allah. Sesekali mereka terhenti, tak melanjutkan bacaannya ketika mencoba menggali makna terdalam dari sebaris kalimat Allah yang baru saja dibacanya. Tak jarang mereka hiasi mushaf di tangan mereka dengan tetes air mata. Setiap tetes yang akan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa mereka jatuh karena lidah-lidah indah yang melafazkan ayat-ayat Allah dengan pemahaman dan pengamalan tertinggi.

Bersedekah jarang, begitu juga infak. Kalau pun ada, dipilih mata uang terkecil yang ada di dompet. Syukur-syukur kalau ada receh. Berbuat baik terhadap sesama juga jarang, paling-paling kalau sedang ada kegiatan bakti sosial, yah hitung-hitung ikut meramaikan. Sudah lah jarang beramal, amal yang paling mudah pun masih pelit, senyum. Apa sih susahnya senyum? Kalau sudah seperti ini, apa pantas berharap Kebaikan dan Kasih Allah?

Rasulullah adalah manusia yang paling dirindui, senyum indahnya, tutur lembutnya, belai kasih dan perhatiannya, juga pembelaannya bukan semata milik Khadijah, Aisyah, dan istri-istri beliau yang lain. Juga bukan semata teruntuk Fatimah dan anak-anak Rasulullah lainnya. Ia senantiasa penuh kasih dan tulus terhadap semua yang dijumpainya, bahkan kepada musuhnya sekali pun. Ia juga mengajarkan para sahabat untuk berlomba beramal shaleh, berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya.

Setiap hari ribut dengan tetangga. Kalau bukan sebelah kanan, ya tetangga sebelah kiri. Seringkali masalahnya cuma soal sepele dan remeh temeh, tapi permusuhan bisa berlangsung berhari-hari, kalau perlu ditambah sumpah tujuh turunan. Waktu demi waktu dihabiskan untuk menggunjingkan aib dan kejelekan saudara sendiri. Detik demi detik dada ini terus jengkel setiap kali melihat keberhasilan orang dan berharap orang lain celaka atau mendapatkan bencana. Sudah sedemikian pekatkah hati yang tertanam dalam dada ini? Adakah pantas hati yang seperti ini bertemu dengan Allah dan Rasulullah kelak?

Wajah indah Allah dijanjikan akan diperlihatkan hanya kepada orang-orang beriman yang masuk ke dalam surga Allah kelak. Tentu saja mereka yang berkesempatan hanyalah para pemilik wajah indah pula. Tak inginkah kita menjadi bagian kelompok yang dicintai Allah itu? Lalu kenapa masih terus bermuka masam terhadap saudara sendiri?

Dengan adik tidak akur, kepada kakak tidak hormat. Terhadap orang tua kurang ajar, sering membantah, sering membuat kesal hati mereka, apalah lagi mendoakan mereka, mungkin tidak pernah. Padahal mereka tak butuh apa pun selain sikap ramah penuh kasih dari anak-anak yang telah mereka besarkan dengan segenap cinta. Cinta yang berhias peluh, air mata, juga darah. Orang-orang seperti kita ini, apa pantas berharap surga Allah?

Dari ridha orang tua lah, ridha Allah diraih. Kaki mulia ibu lah yang disebut-sebut tempat kita merengkuh surga. Bukankah Rasulullah yang sejak kecil tak beribu memerintahkan untuk berbakti kepada ibu, bahkan tiga kali beliau menyebut nama ibu sebelum kemudian nama Ayah? Bukankah seharusnya kita lebih bersyukur saat masih bisa mendapati tangan lembut untuk dikecup, kaki mulia tempat bersimpuh, dan wajah teduh yang teramat hangat dan menyejukkan? Karena begitu banyak orang-orang yang tak lagi mendapatkan kesempatan itu. Ataukah harus menunggu Allah memanggil orang-orang terkasih itu hingga kita baru merasa benar-benar membutuhkan kehadiran mereka? Jangan tunggu penyesalan.

Astaghfirullaah ...




Penulis: Bayu Gautama
Description: Apa Pantas Berharap Surga? Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Apa Pantas Berharap Surga?
More aboutApa Pantas Berharap Surga?

Islam Menyelesaikan Permasalahan

Posted by Unknown on Thursday, February 3, 2011

Seseorang yang menyandarkan dirinya pada prinsip-prinsip dalam Alquran selalu sanggup menyelesaikan permasalahan hidupnya dan senantiasa bertindak bijaksana. Demikianlah, orang yang hidup dengan prinsip tersebut tak pernah merasakan frustasi, bagaimanapun rumit keadaan yang dihadapi. Karena itulah, dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai/ajaran agama, tak seorang pun dari mereka yang tak dapat menyelesaikan masalahnya.

Ketika nilai agama tidak ditegakkan, manusia tidak menampakkan kemanusiaannya. Permasalahan sederhana sekalipun, tidak akan terselesaikan secara bijaksana dalam masyarakat tak beragama. Masyarakat demikian menghadapi kesukaran terus-menerus sepanjang hidupnya. Jangankan mencari penyelesaian, justru mereka mencari masalah dalam kesehariannya, seolah-olah itu adalah malapetaka yang tak mungkin terselesaikan.

Karena tak sanggup menyelesaikan masalah yang bertubi-tubi dalam setiap segi kehidupannya, mereka kemudian berputus asa dan menggugat. Sementara itu, karena gagal mempertahankan alasan, mereka tak mendapatkan satupun pemecahan. Bahkan jika mereka mendapatkannya, hal itu terbukti tidak rasional, karena yang mereka dapatkan berasal dari pemikiran dangkal.

Alasan utama mengapa konflik senantiasa tak terselesaikan dalam masyarakat yang jauh dari agama adalah anggota masyarakat sendiri tidak mampu menyelesaikan persoalan pribadinya. Seseorang yang tidak menyandarkan dirinya pada prinsip-prinsip Islam akan mengatasi persoalannya dengan cara-cara mereka sendiri.

Dalam hal ini, dia berusaha memuaskan diri sendiri tanpa mempertimbangkan kepentingan orang banyak. Dalam setiap tindakannya, dia tak mau menghadapi resiko, dan tak mau menghabiskan tenaga dan biaya, atau mengambil tanggung jawab yang bermanfaat bagi kepentingan orang lain.

Bahkan hal sepele yang gampang diatasi menjadi teka-teki baginya. Setiap orang ingin mempengaruhi orang lain, bertindak menjilat atasannya, ingin kedudukannya diakui, atau paling tidak ingin menjadi orang yang selalu memberi “kata akhir” atau keputusan. Kepribadian yang demikian menyebabkan orang lain tak bisa memberikan sumbang sih pemikiran.

Alasan dibalik kedunguan orang yang tak mau hidup dengan prinsip-prinsip agama yang ingin membawa kesimpulan yang memuaskan dinyatakan dalam ayat berikut ini: Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka terpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti. (QS. Al-Hasyr: 14).

Contoh paling sering terlihat dalam program diskusi terbuka yang ditayangkan di televis. Peserta mendiskusikan suatu hal selama berjam-jam. Karena setiap orang cenderung mengeluarkan argument/bantahan, didapatlah ketidaksepakatan yang bersifat umum.

Para peserta barangkali membenarkan pemikiran lawan bicaranya, akan tetapi kesombongan mencegah mereka mengakuinya, dan yang paling penting bagi mereka semata-mata menunjukkan perlawanan. Hal ini dikarenakan, yang sesungguhnya ingin dicapai bukanlah kebenaran, akan tetapi menjadi orang yang memberikan keputusan akhir.

Yang mengherankan, selama diskusi, berbagai masalah, konflik dan perbedaan cenderung meningkat. Sesungguhnya, dari awal mereka memang tak berniat untuk menemukan solusi. Mereka membangun dan bernaung dalam kesombongan philosophi, berpedoman bahwa materi sesungguhnya adalah berdiskusi, berekspresi, dan mengubah cara pandang orang. Mereka berpikir bahwa wajar saja ketika tidak mendapati solusi setelah bediskusi berjam-jam.

Orang-orang beriman, menyadari bahwa Allah memperhitungkan segala sesuatu, mengharuskan orang bertindak bijaksana dan hati-hati dalam setiap keadaan. Mereka membuat keputusan paling tepat dan menemukan solusi terbaik.

Mereka dapat memutuskan segala permasalahan dengan cepat tanpa terhalang apapun, karena mereka dituntun oleh moral terbaik, tanggung jawab, dan kemampuan berpikir yang diilhami oleh ajaran Alquran. Urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka (QS. Asy-Syuura: 38). Setiap saat mereka mengambil pilihan yang paling diridhai Allah. Tak satupun hal yang bertentangan dengan keadilan dan kebenaran, meski barangkali itu berlawanan dengan kepentingan atau kepuasan pribadi mereka.

Hanya mengabdi pada Allah dan mengharap imbalan hanya dari-Nya, orang mukmin tak pernah mencari pengakuan dari orang lain, mencari gelar di mata manusia ataupun disanjung oleh mereka. Oleh karenanya, dalam setiap keputusan yang mereka ambil, mereka senantiasa menerima dukungan, bimbingan, ilham, dan hikmah dari Allah.

Orang beriman memiliki ketakutan dan ketundukan yang sangat pada aturan Allah, sehingga ia diberi furqaan untuk membedakan yang hak dan yang bathil (QS. Al-Anfal: 29) sehingga ia tiba pada keputusan yang tepat. Mereka pun akan mendapatkan “jalan keluar” (QS. Ath-Thalaq: 2) dan kemudahan dalam segala urusan (QS. Ath-Thalaq: 4). Description: Islam Menyelesaikan Permasalahan Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Islam Menyelesaikan Permasalahan
More aboutIslam Menyelesaikan Permasalahan

H a t i

Posted by Unknown on Tuesday, February 1, 2011

Kata Rasulullah saw, ada suatu komponen dalam diri manusia yang jika komponen tersebut baik, maka baiklah keseluruhan individu yang bersangkutan. Kalau buruk maka buruklah semuanya pula. Komponen tersebut tak lain adalah hati. (Tentu saja hati di sini bukan barang yang kita kenal dengan liver, tetapi hati di mana dengannya kita dapat merasa).

Hati adalah dasar dari fikiran, ucapan serta tindakan. Oleh karenanya perbedaan orang yang beriman dengan orang yang munafik, pertama-tama terwujud dalam hatinya. Orang yang beriman hatinya sehat, dimana salah satu indikasinya ialah ia akan bergetar bila diingatkan kepada Allah, dan bertambah imannya bila dibacakan ayat-ayatNya (QS.6:2). Adapun orang-orang munafik hatinya berpenyakit. Hati yang sakit sulit menerima kebenaran. Tambah sakit, tambah sulit (QS.2:10). Jika dibiarkan semakin parah, lama-kelamaan akan permanen sakitnya (QS. 2:7). Dan untuk orang yang sakit hatinya permanen, disediakan adzab yang pedih. Naudzubillahi min dzalik!

Nah, agar penyakit ini tidak menggerogoti kita, mari kita memeriksa diri masing-masing (karena penyakit ini tidak bisa diperiksakan ke dokter, bukan?) Serta berusaha mengobati dan mencegah kambuhnya. Untuk itu kitapun perlu mengenal gejala-gejalanya, karena bisa jadi kita akan salah dalam mendiagnosa. Kadang orang sering salah dalam menilai seseorang. Ada orang yang dijuluki baik hati, padahal gejalanya menunjukkan sebaliknya. Hal ini terjadi karena standar penilaian adalah dirinya sendiri, sementara dirinya sendiri itu sakit juga!.

Salah satu gejala penting yang harus dketahui oleh setiap muslim untuk membuktikan sehat tidaknya hati adalah dengan melihat kondisi hati ini dalam hubungan dengan sesama muslim. Pengobatan penyakit ini penting bukan saja untuk penyelamatan diri pribadi dari azab, melainkan pula dalam rangka pembinaan persatuan dan persaudaraan umat.

Baiklah mari kita waspadi beberapa gejala penyakit hati di bawah ini:

Prasangka buruk

Memang prasangka untuk menyebutkan "jangan-jangan" & "atau aku khawatir" namun hakekatnya ia merupakan tuduhan tanpa bukti, sehingga nabi menyamakan hal ini dengan sedusta-dustanya kata!

Meraba-raba dan mencari-cari kesalahan.

Masih mirip dengan prasangka, meraba-raba adalah suatau usaha mencari ukti tanpa melihat langsung atau tanpa data yang memadai. Karena cuma meraba, bukan melihat jelas cenderung salahnya. Begitu pula mencari-cari kesalahan akan menjerumuskan pada ketidak adilan. Karena kesalahan kecil bisa diperbesar, padahal siapa sih orang yang bebas dari kesalahan?

Debat

Indikasi penyakit hati yang lain adalah kegemaran berdebat dengan sesama muslim, mengapa harus berdebat, bukankah segala sesuatu dapat dikembailkan kepada Allah dan RasulNya dan dapat dimusyawarahkan? Karena debat adalah bentuk sikap mau menang sendiri atau maunya mengalahkan orang lain.

Dengki

Ini berhubungan erat dengan debat, karena sikap mau menang sendiri mempunyai kelanjutan tidak senang dengan kesenangan orang lain, sehingga orang dengki sealu mengharapkan hilangnya nikmat atas diri orang ain.

Benci

Ini sudah jelas. Benci adalah penyakit hati yang paling kronis yang awalnya adalah rasa tidak suka.

Apabila penyakt-penyakit ini bersarang dalam diri orang muslim, maka akibatnya akan muncul sikap permusuhan, saling membelakangi atau tidak peduli. Sikap permusuhan ini biasa terjadi dalam bentuk penghinaan, pelecehan ataupun yang lebih dahsyat yakni penganiayaan. Dan Nabi pun bersabda, bahwa seseorang dianggap jahat, bila ia mengejek saudaranya sesama muslim.

Itulah penyakit hati yang harus diobati dan dicegah dengan cara membiasakan diri membalikkan gejalanya, yaitu : berbaik sangka, melihat kebaikan-kebaikan orang lain menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah, ikut bersyukur atas nikmat orang lain, ikut bersedih atas kesusahan saudaranya dimana wujud semua itu adalah mencintai, yang berawal dari rasa suka. Dengan adanya cinta, maka akan muncul penghormatan serta rasa persaudaraaan yang hakiki (QS. 49:10)

Wanita, umumnya rawan terhadap masalah hati ini. Sebagai misal, Siti Aisyah pernah ditegur Rasulullah hanya lantaran mengomentari seseorang dalam hati. Ketika itu ada seseorang yang jangkung namun bajunya kependekan dan seseorang yang pendek namun bajunya kepanjangan. Lalu keadaan tersebut dikomentari kurang lebih semacam ini : "Wah, mestinya baju mereka ditukar saja, dari pada kayak gitu, yang satu kepanjangan yang satu kependekan".

Sekali lagi, Siti Aisyah mengungkapkan hal itu hanya dalam hati. Bukan diomongkan langsung (diceletukin) seperti biasa dilakukan orang sekarang. Tetapi toh hal itu sudah dianggap suatu kesalahan.

Sementara kita ?

Sudahlah, lebih baik kita segera beristighfar, mohon ampun kepada-Nya serta minta perlindungan agar tidak tergelincir dan terperosok. Agar kita tidak salah dalam menyetel hati, sehingga tahu meletakkan sisi benci dan sisi cinta secara tepat, yaitu cinta karena Allah dan benci karena Allah, atau dengan kata lain "Cinta apa-apa yang dicintai Allah dan benci apa-apa yang dibenci Allah", sambil senantiasa berdoa sebagaimana firman-Nya (QS. 3:8) :

"YA Allah Rabb kami, janganlah Engkau balikkan hati kami sesudah Engkau tunjuki kami dan berilah rahmat bagi kami dari MU, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi".



Penulis: Uswah

Description: H a t i Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: H a t i
More aboutH a t i

Keajaiban Tumbuhan

Posted by Unknown

Seorang mukmin berjalan di sebuah taman. Ia terpesona dengan keindahan taman yang merupakan kenikmatan Allah. Sesungguhnya, bagi yang sudi merenung, pada setiap benda hidup terdapat kebesaran-Nya.

Sebagai contoh, tanaman merambat yang melingkarkan tubuhnya mengelilingi sebuah dahan atau benda lain, merupakan fenomena yang perlu dipikirkan secara seksama. Jika pertumbuhan tanaman ini direkam dan dipertunjukkan ulang dengan cepat, akan terlihat bahwa tanaman merambat ini bergerak seolah-olah ia adalah makhluk yang memiliki kesadaran. Ia seolah-olah melihat dahan yang berada tepat di hadapannya, lalu ia mengulurkan dirinya ke arah dahan tersebut dan mengikatkan diri ke dahan seperti tali lasso.

Seorang mukmin yang menyaksikan semua ini kembali sadar bahwa Allah telah menciptakan semua benda hidup, dan bahwa Dia menciptakannya sebagai sistem yang unik dan tanpa cacat.

Ketika seseorang terus mengamati gerakan-gerakan tanaman ini, ia menemukan satu ciri menarik lain dari tumbuhan tersebut. Ia melihat bahwa batang tanaman merambat tersebut dengan kuat melekatkan dirinya di atas permukaan dimana ia berada dengan menjulurkan lengan-lengan sampingnya. Bahan yang kental yang diproduksi oleh tanaman yang tidak memiliki kesadaran tersebut merekat sedemikian kuat sehingga ketika tanaman ini dicoba untuk dipindahkan dengan cara menariknya dari tempat ia berada, maka cat yang ada ditembok akan ikut terangkat juga.

Begitupun dengan pepohonan. Pernahkan kita memikirkan bagaimana air mencapai dedaunan yang tinggi? Tidaklah mungkin bagi air dalam sebuah tanki di bagian bawah bangunan anda untuk naik ke lantai yang lebih atas tanpa adanya sebuah tanki hidroforik atau mesin pompa air yang kuat. Anda tidak akan mampu memompa air kendatipun hanya sampai ke lantai pertama. Oleh karena itu, sudah seharusnya ada sistem pemompaan yang mirip dengan mesin hidrofonik yang dimiliki oleh pohon.

Allah telah menciptakan untuk tiap-tiap pohon semua sarana dan perlengkapan yang diperlukan. Tambahan lagi, sistem pemompaan di setiap pohon terlalu canggih dibandingkan dengan yang ada di bangunan tempat tinggal manusia.

Hal lain yang dapat dipikirkan berhubungan dengan dedaunan. Dedaunan itu sesungguhnya bukan bentuk sederhana seperti yang terlihat mata. Dedaunan, misalnya, adalah sesuatu yang rentan dan mudah rusak. Namun, daun-daun ini tidak kering kerontang karena panasnya terik sinar matahari yang menyengat. Ketika seorang manusia berada pada suhu 40oC dalam waktu yang sebentar, warna kulitnya berubah, ia menderita dehidrasi. Sebaliknya, daun mampu untuk tetap hijau di bawah panas matahari yang menyengat tanpa terbakar selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan meskipun sangat sedikit sekali jumlah air yang mengalir melalui pembuluh-pembuluhnya yang mirip benang. Ini adalah sebuah keajaiban penciptaan yang menunjukkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan ilmu yang tak tertandingi.

Begitulah, ketika menyusuri taman, kita memahami semua itu merupakan perwujudan sifat-Nya Yang Maha Indah (Al-Jamaal). Lihatlah: bunga daisy yang menguning. Kupu-kupu dengan ekornya yang indah meliuk di sela bunga.

Kupu-kupu, misalnya, adalah makhluk yang sangat indah dan elok untuk dilihat. Kupu-kupu, yang memiliki sayap dengan simetri dan disain semacam renda yang demikian teliti sehingga terlihat seolah-olah dilukis dengan tangan, dengan warna yang harmoni dan dipenuhi fosfor sehingga berpendar, adalah bukti daya seni yang tak tertandingi dari ciptaan Allah.

Banyaknya jenis tanaman dan pohon yang tak terhitung di muka bumi merupakan bagian dari keindahan ciptaan Allah. Bunga-bunga dengan warna yang beraneka-ragam dan berbagai bentuk pepohonan telah diciptakan sedemikian rupa sehingga memberikan kenyamanan bagi manusia.

Seseorang yang memiliki keimanan akan berpikir bagaimana bunga seperti mawar, violet, daisy, hyacinth, anyelir, anggrek dan bunga-bunga lainnya memiliki permukaan yang sedemikian mulus, bagaimana mereka muncul dari biji-biji mereka dalam keadaan yang halus sama sekali tanpa ada lipatan-lipatan, bagaikan telah disetrika.

Satu lagi keajaiban ciptaan Allah adalah aroma sedap yang menakjubkan dari bunga-bunga ini. Mawar, misalnya, memiliki wangi yang tidak pernah berubah yang selalu dikeluarkannya. Bahkan dengan teknologi paling maju sekalipun, bau yang menyamai mawar tidak dapat dibuat.

Penelitian di laboratorium-laboratorium untuk menyerupai bau ini belum mendatangkan hasil yang memuaskan. Aroma parfum yang diproduksi dengan meniru bau mawar pada umumnya memiliki bau harum yang sedemikian kuat sehingga mengganggu orang. Tetapi bau asli dari bunga mawar tidak menimbulkan gangguan apapun bagi manusia.

Orang yang beriman sadar bahwa segala sesuatu ini diciptakan Allah agar ia memuji-Nya. Sadar akan hal ini, seseorang yang menyaksikan keindahan kebun ketika sedang berjalan-jalan akan mengagungkan Allah seraya mengatakan, ''Maa syaa Allahu, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)'' (QS. Al-Kahfi, 18: 39). Description: Keajaiban Tumbuhan Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Keajaiban Tumbuhan
More aboutKeajaiban Tumbuhan

Apakah Mereka Tak Memperhatikan Unta?

Posted by Unknown

Lima puluh lima derajat celcius adalah suhu yang membakar. Itulah cuaca panas di gurun pasir, daerah yang tampak tak bertepi dan terhampar luas hingga di kejauhan. Di sini terdapat badai pasir yang menelan apa saja yang dilaluinya, dan yang sangat mengganggu pernafasan.

Padang pasir berarti kematian yang tak terelakkan bagi seseorang tanpa pelindung yang terperangkap di dalamnya. Hanya kendaraan yang secara khusus dibuat untuk tujuan ini saja yang dapat bertahan dalam kondisi gurun ini.

Kendaraan apapun yang berjalan di kondisi yang panas menyengat di gurun pasir, harus didesain untuk mampu menahan panas dan terpaan badai pasir. Selain itu, ia harus mampu berjalan jauh, dengan sedikit bahan bakar dan sedikit air. Mesin yang paling mampu menahan kondisi sulit ini bukanlah kendaraan bermesin, melainkan seekor binatang, yakni unta.


Unta telah membantu manusia yang hidup di gurun pasir sepanjang sejarah, dan telah menjadi simbol bagi kehidupan di gurun pasir. Panas gurun pasir sungguh mematikan bagi makhluk lain. Selain sejumlah kecil serangga, reptil dan beberapa binatang kecil lainnya, tak ada binatang yang mampu hidup di sana. Unta adalah satu-satunya binatang besar yang dapat hidup di sana. Allah telah menciptakannya secara khusus untuk hidup di padang pasir, dan untuk melayani kehidupan manusia. Allah mengarahkan perhatian kita pada penciptaan unta dalam ayat berikut: Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan. (QS. Al-Ghaasyiyah, 88:17)

Jika kita amati bagaimana unta diciptakan, kita akan menyaksikan bahwa setiap bagian terkecil darinya adalah keajaiban penciptaan. Yang sangat dibutuhkan pada kondisi panas membakar di gurun adalah minum, tapi sulit untuk menemukan air di sini. Menemukan sesuatu yang dapat dimakan di hamparan pasir tak bertepi juga tampak mustahil. Jadi, binatang yang hidup di sini harus mampu menahan lapar dan haus, dan unta telah diciptakan dengan kemampuan ini.

Unta dapat bertahan hidup hingga delapan hari pada suhu lima puluh derajat tanpa makan atau minum. Ketika unta yang mampu berjalan tanpa minum dalam waktu lama ini menemukan sumber air, ia akan menyimpannya. Unta mampu meminum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit. Ini berarti seratus tiga puluh liter dalam sekali minum; dan tempat penyimpanannya adalah punuk. Sekitar empat puluh kilogram lemak tersimpan di sini. Hal ini menjadikan unta mampu berjalan berhari-hari di gurun pasir tanpa makan apapun.

Kebanyakan makanan di gurun pasir adalah kering dan berduri. Namun sistem pencernaan pada unta telah diciptakan sesuai dengan kondisi yang sulit. Gigi dan mulut binatang ini telah dirancang untuk memungkinkannya memakan duri tajam dengan mudah. Perutnya memiliki desain khusus sehingga cukup kuat mencerna hampir semua tumbuhan di gurun pasir.

Angin gurun yang muncul tiba-tiba biasanya menjadi pertanda kedatangan badai pasir. Butiran pasir menyesakkan napas dan membutakan mata. Tapi Allah telah menciptakan sistem perlindungan khusus pada unta sehingga ia mampu bertahan terhadap kondisi sulit ini. Kelopak mata unta melindungi matanya dari dari debu dan butiran pasir. Namun, kelopak mata ini juga transparan atau tembus cahaya, sehingga unta tetap dapat melihat meskipun dengan mata tertutup. Bulu matanya yang panjang dan tebal khusus diciptakan untuk mencegah masuknya debu ke dalam mata. Terdapat pula desain khusus pada hidung unta. Ketika badai pasir menerpa, ia menutup hidungnya dengan penutup khusus.

Salah satu bahaya terbesar bagi kendaraan yang berjalan di gurun pasir adalah terperosok ke dalam pasir. Tapi ini tidak terjadi pada unta, sekalipun ia membawa muatan seberat ratusan kilogram, karena kakinya diciptakan khusus untuk berjalan di atas pasir. Telapak kaki yang lebar menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, dan berfungsi seperti pada sepatu salju. Kaki yang panjang menjauhkan tubuhnya dari permukaan pasir yang panas membakar di bawahnya. Tubuh unta tertutupi rambut lebat dan tebal. Ini melindunginya dari sengatan sinar matahari dan suhu padang pasir yang dingin membeku setelah matahari terbenam.

Beberapa bagian tubuhnya tertutupi sejumlah lapisan kulit pelindung yang tebal. Lapisan-lapisan tebal ini ditempatkan di bagian-bagian tertentu yang bersentuhan dengan permukaan tanah saat ia duduk di pasir yang amat panas. Ini mencegah kulit unta agar tidak terbakar. Lapisan tebal kulit ini tidaklah tumbuh dan terbentuk perlahan-lahan; tapi unta memang terlahir demikian. Desain khusus ini memperlihatkan kesempurnaan penciptaan unta.

Marilah kita renungkan semua ciri unta yang telah kita saksikan. Sistem khusus yang memungkinkannya menahan haus, punuk yang memungkinkannya bepergian tanpa makan, struktur kaki yang menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, kelopak mata yang tembus cahaya, bulu mata yang melindungi matanya dari pasir, hidung yang dilengkapi desain khusus antibadai pasir, struktur mulut, bibir dan gigi yang memungkinkannya memakan duri dan tumbuhan gurun pasir, sistem pencernaan yang dapat mencerna hampir semua benda apapun, lapisan tebal khusus yang melindungi kulitnya dari pasir panas membakar, serta rambut permukaan kulit yang khusus dirancang untuk melindunginya dari panas dan dingin.

Tak satupun dari ini semua dapat dijelaskan oleh logika teori evolusi, dan kesemuanya ini menyatakan satu kebenaran yang nyata: Unta telah diciptakan secara khusus oleh Allah untuk hidup di padang pasir, dan untuk membantu kehidupan manusia di tempat ini.

Begitulah, kebesaran Allah dan keagungan ciptaan-Nya tampak nyata di segenap penjuru alam ini, dan Pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Allah menyatakan hal ini dalam ayat Alquran: Sesungguhnya, Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. PengetahuanNya meliputi segala sesuatu. (QS. Thaahaa, 20:98) Description: Apakah Mereka Tak Memperhatikan Unta? Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Apakah Mereka Tak Memperhatikan Unta?
More aboutApakah Mereka Tak Memperhatikan Unta?

Walk The Talk

Posted by Unknown


Sukses itu sudah ada resepnya, tinggal bagaimana kita berani memulai untuk mencoba resep tersebut. Seperti saat membuat agar-agar, maka dengan berlatih dan terus mencoba akan memperlezat agar-agar yang kita buat.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan".

Menyimak ayat al-Quran di atas, sebenarnya kita sudah di-"guide" oleh Yang Maha Kuasa untuk selalu menjadi orang yang sesuai antara perkataan dan perbuatan. Tidak satunya kata dan amal akan mendatangkan murka dari Allah SWT. Jadi sebenarnya kita dituntut untuk selalu memperhatikan apakah sudah sesuai antara perkataan dengan amal perbuatan kita.

Bicara itu mudah, tetapi melakukan itu lebih sulit.
Dan kebanyakan orang hanya pandai bicara, padahal salah satu kunci sukses adalah dengan melakukan apa yang dikatakan (diimpikan). Menurut Ken Melrose dalam bukunya Making the Grass Greener on Your Side mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin tidaklah cukup hanya dengan membaca buku dan menghadiri seminar terkini tanpa mengamalkannya. Namun seorang pemimpin harus jujur pada dirinya, membumi dan "melakukan apa yang dikatakan" (Walk the Talk) setiap hari.

Artinya, kita tidak akan pernah beranjak dari posisi kita saat ini jika kita tidak memahami dan mengamalkan keinginan kita dalam hidup ini. Bercita-cita tinggi namun hanya sebatas mimpi dan angan-angan. Berbicara melangit tapi tak pernah berusaha membumi.

Jadi kuncinya adalah bagaimana mengaktualisasikan mimpi kita menjadi karya nyata sehingga dapat menjadi contoh bagi orang lain dan memiliki daya gugah yang sangat besar.

Jadi jika kita saat ini kita masih jauh dari kesuksesan yang kita idamkan, maka sudah saatnya kita mulai melakukan sesuatu. Segeralah berbuat, do a little thing but do it right here, right now, Not tomorrow but today. Karena sesungguhnya kesuksesan adalah hasil dari rangkaian sukses-sukses kecil.

Masih ingat ketika waktu masih kecil kita sering ditanya, "Kalau sudah besar mau jadi apa?" lalu dengan lantangnya kita menjawab, "Saya ingin jadi dokter". Sebuah mimpi anak kecil yang kemudian ditindak lanjuti dengan bersekolah demi tujuan yang dituju. Mulai dari SD, SMP, SMA, kuliah di fakultas kedokteran sampai akhirnya lulus sebagai sarjana kedokteran. Sebuah formula kesuksesan sebenarnya sudah sama-sama kita ketahui dan pahami.

Kebanyakan orang merasa cukup hanya dengan bermimpi maka dia bisa mencapai cita-citanya. Saya sering mendengar ada orang yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha sukses, tapi hingga sekarang dia tidak pernah memulai berbisnis dan mendirikan perusahaan. Atau ada juga yang ingin menjadi penulis terkenal, tapi menulis saja masih ragu-ragu. Mereka akhirnya hanya menjadi pemimpi dan hanya mengangankan impiannya itu jadi kenyataan.

Sebenarnya untuk memulai sesuatu itu sangatlah mudah, yang terpenting kita mempunyai tujuan yang jelas membuat perencanaan dan mulai membuat "environment" yang mendukung tercapainya cita-cita kita. Seperti contoh di atas, cita-cita menjadi dokter maka sudah seyogyanya memilih fakultas kedokteran sebagai tempat menuntut ilmu. Bergaul dengan sesama mahasiswa kedokteran yang memiliki minat yang sama. Karena dengan demikian, si calon dokter akan mendapatkan tempat untuk mengasah pengetahuan dan belajar mengaplikasikan ilmunya di lingkungan yang tepat.

Jadi sebenarnya tidak ada yang sulit selama kita mau mengubah kerangka berfikir kita. Mulailah dengan mengubah pola pikir, lalu lakukan, perbaiki, lakukan lagi. Sebab kita tidak pernah tahu apakah langkah yang kita ambil salah atau benar jika belum melakukan.

Saya jadi ingat pengalaman waktu mencoba membuat agar-agar. Subhanallah, bayangkan untuk dapat membuat agar-agar seserdahana itu saja dibutuhkan pengalaman yang tidak sedikit. Beberapa langkah harus dipersiapkan, dari mulai pemilihan bahan, membuat campuran adonan hingga menentukan lamanya pengadukan adonan. Learn through experience. Anda tidak akan pernah tahu rasanya enak atau tidak jika tidak pernah mencoba membuatnya. Sukses itu sudah ada resepnya, tinggal bagaimana kita berani memulai untuk mencoba resep tersebut. Seperti saat membuat agar-agar, maka dengan berlatih dan terus mencoba akan memperlezat agar-agar yang kita buat.

Sudah saatnya kita memulai dengan mencontoh Rasulullah SAW dengan menjadikan Al-Quran berjalan bersama dengan dirinya, menebar semerbak kebaikan, menjadi tauladan bagi kemanusiaan. Sehingga ketika seorang sahabat bertanya kepada Aisyah r.a. tentang akhlak Rasulullah, maka ia menjawab, "Akhlak Rasulullah tidak lain adalah Al-Quran!" Dengan kata lain, Rasulullah adalah The Walking and The Living Qur'an, contoh nyata aktualisasi Al-Qur'an!

Jika sudah begitu maka tidak lagi ada istilah sholat tapi korupsi jalan terus. Mengaji tapi maksiat tahan sampai pagi. Dan umat Islam tidak lagi hanya menjadi pengekor umat lain karena kesuksesan akan menjelang. Oleh karena itu kita harus mulai walk the Talk ilmu yang kita miliki dan pahami dan meniru Rasulullah sebagai uswah tauladan bagi kita. So, anda berani memulai?
Penulis: Abu Sayyeed

Description: Walk The Talk Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Walk The Talk
More aboutWalk The Talk

Hidup Itu Indah

Posted by Unknown

Hidup itu indah
Jika Allah selalu di hati
Karena Allah...
Membaguskan yang buruk
Menyembuhkan yang sakit
Melapangkan yang sempit
Mengayakan yang miskin
Meringankan yang berat
Hingga hidup menjadi indah
Seindah ciptaanNya..

Hidup itu perjuangan
Jika Allah selalu di hati
Karena Allah...
Maha Menatap
Maha Mendengar
Maha Tahu
Hingga aku ta' bisa lari dari-Nya
dengan menuruti hasratku..

Hidup itu tenang
Jika Allah selalu di hati
Karena Allah adalah Penenang Sejati
Hingga galau, risau, dan juga gelisah lenyap
Saat aku ingat cintaNya...

Hidupku adalah izinNya
Sudah seharusnya aku berbakti padaNya Apapun yg DIA berikan
Aneh kiranya cinta untukNya terbagi dgn yg lain
Sedangkan nikmatNya, cintaNya, untukku Tiada pernah terbagi
Aneh juga kiranya jika hati menjadi risau dan galau
Sedangkan petolonganNya begitu dekat..

Aku harus tegar
Aku juga harus tegas
Hingga Rasul bangga melihatku
berjalan dimuka bumi dengan tegar dan tegas ku
Namun semuanya itu tidak berarti tanpa ada sebuah kesabaran
Karena Allah senantiasa bersama orang2 yang sabar
Sabar menghadapi segalanya
Karena Allah selalu dihati
Hingga yakin Allah Yang Maha Pengasih akan membantuku

Andai Allah sudah dihati
Tiada masalah yang tidak dapat teratasi
Allah Maha Berkuasa
DIA memungkinkan yang tidak dan tidak Memungkinkan yang mungkin
Semua kejadian karena izinNya, kasih dan cinta-Nya
Allah Maha Baik dan DIA selalu memberi yg terbaik untukku
Allah Maha Indah dan DIA selalu memberi yg terindah untukku
Cukup serahkan segala urusan padaNya Karena DIA Penentu Sejati
Hingga aku tak mengenal risau, galau, apalagi gelisah... Description: Hidup Itu Indah Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Hidup Itu Indah
More aboutHidup Itu Indah