Mentari Iizuka  menyapa ramah, sinarnya menyelinap dari awan-awan yang bergelayut manja. Cericit  suara burung,kepakan lembut sayap kupu-kupu dan bunga yang tersenyum merekah,  laksana goresan sebuah lukisan pagi yang indah. Desir angin pun bertiup semilir  mendayu, merayu sisa-sisa embun yang berjuntaian laksana kilauan intan  berlian.
Pagi mengawali denyut nadi kehidupan, menggerakkan jiwa dan raga  untuk menganyam helai demi helai berjuta harapan. Bekerja dan berusaha demi masa  depan, bagaikan sebentuk cinta yang ngejawantah bagi setiap  manusia.
Sepasang kakiku pun melangkah, menyusuri sebuah jalan kecil  beraspal. Dari balkon lantai dua kokusai kouryuu kaikan, lambaian istri dan anak  masih terlihat jelas, memberikan kekuatan cinta untuk meraih cita-cita. Tangan  lalu terangkat dan membalas lambaian, tak lupa muaah... penuh kemesraan.  
"Hmm... mereka lagi," berkata dalam hati seraya tersenyum saat melihat  dua sosok tubuh berjalan mendekat. Mereka adalah obachan dan buah hatinya yang  pernah memberikan siluet keajaiban cinta seorang ibunda. 
Lelaki itu  masih saja berjalan goyah, mengikuti gerak kepalanya yang berukuran besar dan  dicukur botak untuk turut pula bergoyang seirama. Matanya sipit dan turun, serta  dagu yang kecil membuat lidah terlihat menonjol keluar. Tubuh pendeknya berbalut  kaos berwarna biru dengan nomor punggung 51. Mungkin ia mengidolakan pemain  baseball Ichiro Suzuki yang kini bermain di Seattle Mariners itu.
"Ohayou  gozaimasu," aku menyapa seraya sedikit membungkukkan tubuh. "Morning," balas  anak laki-laki itu dengan ramah walaupun nada suaranya terdengar gagap. Aku  tersenyum lebar karena balasan sapaannya. 
Mereka terus berjalan,  sementara aku masih saja mengamati sambil terus tersenyum mengingat sapanya  barusan. Kemudian mereka terlihat melambai-lambaikan tangan sambil tertawa-tawa  kecil kepada istri dan anakku yang masih berdiri dari atas balkon. Perlahan,  senyum berganti haru.
Laki-laki itu memang anak istimewa, walaupun  terlahir dengan tubuh yang kurang normal. Namun sikap yang ramah kepada siapa  saja, bahkan kepada orang asing yang tak pernah dikenal menunjukkan kebeningan  hatinya. Hati yang lembut itu pula yang pernah ku lihat membelai-belai seekor  kucing liar dengan binar mata penuh kasih sayang, walaupun dengan koordinasi  gerakan tangan yang tampak lemah. Kekurangan yang tampak pada raga seseorang,  memang tak akan pernah dapat menyembunyikan kelembutan yang terpancar dari  jiwanya. 
Dengan cacat tubuhnya, ia mungkin tak akan pernah bisa membuat  origami yang indah dan beraneka ragam bentuknya. Ia pun mungkin harus melupakan  ramainya sorak-sorai tepukan dan cucuran keringat saat undoukai. Bahkan harus  dikuburnya impian untuk menjadi pemain baseball terkenal seperti sang  idola.
Ia juga tak pernah mengenal indahnya ajaran Islam, bahkan aku  yakin ia pasti tak percaya dengan adanya Tuhan. Namun dengan melihatnya, ia bisa  membuatku tersenyum karena keramahan tegur sapa dan tingkah lakunya. Bukankah  banyak orang yang terlahir normal namun belum tentu mau bertegur sapa dan  bersikap ramah terhadap sesamanya?
Lelaki itu memang tercipta dengan  segala kekurangan, namun melihatnya membuat siapa saja akan memuji keadilan  Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bahkan dengan keistimewaan yang ada pada dirinya, ia  memancarkan hikmah yang indah bagaikan mutiara.
Lalu, dapatkah orang lain  pun ingat dan memuji kebesaran-Nya saat melihat diri kita?  
SubhanaLlah...Maha Suci diri-Mu ya Allah. Dari beragam ciptaan, Engkau  ajarkan pula berjuta hikmah.
WaLlahua'lam bi  shawab.
*MERENGKUH CINTA DALAM BUAIAN PENA*
Al-Hubb FiLlah wa  LiLlah,
Abu Aufa [ferryhadary@yahoo.com]
Catatan:
-  Iizuka: nama sebuah kota kecil yang terletak di tengah-tengah Fukuoka  Prefecture, Pulau Kyushu, Jepang  (http://www.city.iizuka.fukuoka.jp/english/)
- Kokusai kouryuu kaikan:  International House
- Obachan: wanita berumur, setengah tua
-  Ohayou gozaimasu: selamat pagi
- Origami: seni melipat kertas yang  berasal dari awal abad ke-8 di Jepang
- Undoukai: pesta olahraga yang  biasa dilakukan di sekolah-sekolah 
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment